Laman

Jumat, 08 Oktober 2010

SISTIM PENUNJANG KEPUTUSAN

1.         PENDAHULUAN
Desision suport system (DSS) adalah sistim   yang Berbasis komputer,seringkali interaktif, dirancang untuk membantu Manajer atau pembuat keputusan mengatasi masalah,khususnya masalah yang tidak terstruktur ,data seringkali diambil dari sistim Pemrosesan transaksi, tapi tidak selalu dari masalah. Model yang diberikan dapat sederhana atau kompleks.DSS jarang dijustifikasi melalui pendekatan manfaat-biaya tradisional; untuk sistim ini perlu memasukkan manfaat yang tidak tampak kedalam analisa sebelum dihasilkan justifikasi.Penggunaan sistem penujang keputusan (DSS) untuk Memberi dukungan kepada Manajer dalam area operasinya dalam membangun sistim Kerja yang terorganisir dengan baik sehingga dapat mempermudah seorang manajer dalam mengambil keputusan.

Menurut herbert A. Simon (1977) pada saat membuat keputusan baik organisasi maupun personal,pengambilan keputusan akan melewati empat tahapan yang terdiri dari : intelejen,merancang,memilih,implementasi. Pengambilan keputusan mulai dengan tahapan intelejen yaitu mengidentifikasi dan mendifinisikan masalah serta meneliti lingkungan untuk mencari solusi.Tahap merancang yaitu menemukan,mengembangkan dan menganalisis alternatif yang telah ada.Sedangkan tahap implementasi adalah tahap penerapan solusi yang dipilih. Apabila terjadi kegagalan maka akan kembali ke tahapan sebelumnya.

Menurut Griffin (1997) efektivitas adalah “making the right decision and succesfully implementing them”, maksudnya adalah membuat keputusan-keputusan yang tepat dan mengimplemementasikannya dengan baik. Berdasarkan definisi tersebut, maka tahap awal sebuah pekerjaan yang effektif adalah membuat keputusan yang tepat. Jika keputusan ini dapat dilaksanakan dengan baik, maka aktifitas kerja tersebut dapat dikatakan efektif

(Ahmad) Seorang pimpinan atau Manajer sebelum mengambil keputusan terlebih dahulu mendapatkan informasi dari bawahn atau staf dalam arti informasi – informasi dari bawahan dan staf sangat mendukung untuk Pengambilan suatu Keputusan, didukung oleh waktu, biaya dan SDM, dengan melihat resiko suatu Keputusan ( resiko besar dikomunikasikan bila tidak tidak dikomunikasikan)


2.         PEMBAHASAN
2.1       DESESION SUPORT SYSTEM (DSS)
Pada tahun 1976, Steven L.Alter, saat itu mahasiswa tingkat doctor di MIT, dengan berdasarkan kerangka kerja Gorry dan Scott Morton melakukan penelitian atas 56 sistem pendukung keputusan. Penelitian ini memungkinkannya mengembangkan suatu taksonomi dan enam jenis DSS yang didasarkan pada tingkat dukungan pemecahan masalah. Keenam jenis tersebut, yaitu :
-          Mengambil elemen-elemen informasi
-          Menganalisis seluruh file
-          Menyiapkan laporan dari berbagai file
-          Memperkirakan akibat keputusan
-          Mengusulkan keputusan
-          Membuat keputusan
Jenis yang memberikan dukungan paling sedikit adalah jenis yang memungkinkan manajer mengambil elemen-elemen informasi. Manajer dapat bertanya pada database untuk mendapatkan angka penjualan dari salah satu wilayah pemasaran. Dukungan yang sedikit lebih diberikan oleh DSS yang memungkinkan manajer menganalisis semua file. Manajer dapat bertanya pada database mengenai suatu laporan khusus yang menggunakan data dari file Persediaan. Contoh lain adalah laporan gaji bulanan yang disiapkan dari file Gaji. Dukungan yang lebih lagi diberikan oleh system yang menyiapkan laporan dari berbagai file. Contoh dari laporan seperti itu adalah perhitungan rugi-laba dan analisis penjualan produk menurut pelanggan.
TUJUAN DSS
Perintis DSS yang lain di MIT, Peter G. W. Keen, bekerja sama dengan Scott Morton untuk mendefinisikan tiga tujuan yang harus dicapai DSS. Mereka percaya bahwa DSS harus :
-          Membantu manajer membuat keputusan untuk memecahkan masalah semi-terstruktur.
-          Mendukung penilaian manajer bukan mencoba menggantikannya
-          Meningkatkan efektivitas pengambilan keputusan manajer daripada efisiensinya.
Tujuan-tujuan ini berhubungan dengan tiga prinsip dasar dari konsep DSS-struktur masalah, dukungan keputusan, dan efektivitas.
Struktur Masalah
Sulit untuk menemukan masalah yang sepenuhnya terstruktur atau tak tersruktur. Sebagian besar bersifat semi-tersruktur-area kelabu Simon. Ini berarti bahwa DSS diarahkan pada area tempat sebagian besar masalah berada.


Dukungan Keputusan
DSS tidak dimaksudkan untuk menggantikan manajer. Computer dapat diterapkan pada bagian masalah yang tersruktur, tetapi manajer bertanggung jawab atas bagian yang tak tersruktur-menerapkan penilaian atau intuisi, dan melakukan analisis. Manajer dan komputer bekerja sama sebagai tim pemecahan masalah dalam memecahkan yang berada di area semi-terstruktur yang luas.

Efektivitas Keputusan
Tujuan dari DSS bukanlah untuk membuat proses pengambilan keputusan seefisien mungkin. Waktu manajer berharga dan tidak boleh terbuang, tetapi manfaat utama menggunakan DSS adalah keputusan yang lebih baik.
Ketika membuat keputusan, manajer tidak selalu mencoba mencapai yang terbaik. Sejumlah model matematika akan melakukannya untuk manajer. Namun, dalam banyak kasus manajerlah yang harus memutuskan alternative mana yang terbaik. Manajer mungkin saja menghabiskan waktu ekstra untuk memperhalus solusi sehingga mencapai optimum, tetapi ketelitian yang meningkat senilai dengan waktu dan usaha yang telah dikeluarkan. Manajer menggunakan pertimbangan dalam menentukan kapan suatu keputusan akan berkontribusi pada suatu solusi masalah.

2.2       GROUP DESISION SUPORT SYSTEM (GSS)

GDSS adalah system berdasarkan komputer yang interaktif yang memudahkan pemecahan atas masalah tak terstruktur oleh beberapa pembuat keputusan yang bekerja sama sebagai suatu kelompok.
Tujuan GDSS membantu system berdasarkan komputer yang interaktif yang memudahkan pemecahan atas masalah yang tak terstruktur sehingga meningkatkan produktifitas dari pengambilan keputusan, baik dengan mempercepat proses pengambilan keputusan ataupun dengan meningkatkan kualitas dari keputusan yang dihasilkan, atau keduanya. Hal ini bisa terwujud dengan menyediakan dukungan terhadap pertukaran ide-ide, opini, dan pilihan-pilihan di dalam kelompok.

Keuntungan – keuntungan Group Desision Suport system
         Mendukung pemprosesan perpaduan dari informasi dan ide partisipan.
         Mengijinkan grup yang lebih besar berpartisipasi dengan informasi, pengetahuan yang lebih banyak.
         Mengijinkan grup menggunakan teknik terstruktur atau tidak terstruktur dalam mengerjakan tugas.
         Menawarkan akses mudah dan cepat ke informasi eksternal.
         Membantu partisipan berhubungan dengan gambaran yang lebih jelas.
         Menyediakan stuktur untuk merencanakan proses dan menjaga grup tetap di jalurnya.
         Menginjinkan beberapa user berinteraksi secara bersamaan.
         Mencatat semua informasi secara otomatis.
         Menyediakan mekanisme otomatis dalam memasukkan, mencatat, dan mengoprasikan, dalam kaitannya dari ide2 anggota.
         Mudah dipelajari dan digunakan. GDSS bisa digunakan oleh user dari berbagai tingkatan pengetahuan yang berhubungan dengan pengolahan dan dukungan terhadap keputusan.
         Bisa dirancang untuk satu jenis masalah atau untuk berbagai tingkatan keputusan.
         Memiliki suatu mekanisme internal yang dapat menghindari sifat-sifat negatif dari kelompok, seperti konflik yang disebabkan kesalahpahaman dan “groupthink.”

2.3       EXPERT SYSTEM (ES)

Sistem pakar adalah sistem informasi berbasis pengetahuan yang menggunakan pengetahuannya mengenai bidang aplikasi yang khusus dan kompleks untuk bertindak sebagai konsultan ahli bagi end users. Sistem pakar menyediakan jawaban atas pertanyaan mengenai bidang masalah yang sangat khusus dengan membuat interfase yang mirip manusia dengan pengetahuan yang ada dalam basis pengetahuan khusus. Sistem pakar juga mampu menjelaskan proses penalaran dan kesimpulan bagi pemakai (O’Brien, 2005). Dalam perkembangan kemudian pemakaian sistem pakar dalam menunjang proses pengambilan keputusan diterapkan secara luas di berbagai bidang diantaranya pertanian, bisnis, pendidikan, manajemen informasi dan lain sebagainya. Penerapan yang sangat luas itu dimungkinkan karena semakin ketatnya kompetisi melakukan kontak dengan pakar dan semakin kompleksnya permasalahan yang dihadapi dibandingkan dengan pakar, maka sistem pakar memiliki keunggulan.


2.3       SISTEM PENDUKUNG EKSEKUTIF (ESS)

Menurut Rockart dan deleong  (1988) sistem pendukung eksekutif adalah sistem berbasis komputer yang menyajikan informasi yang dibutuhkan para top eksekutif. Sistem pendukung eksekutif dapat diakses dengan cepat, tepat waktu, dan dapat diakses langsung ke laporan manajemen. Sistem pendukung eksekutif mudah dihubungkan dengan jasa informasi on line dan email. Sistem pendukung eksekutif merupakan sistem pendukung komprehensif melampaui sistem pendukung eksekutif termasuk pendukung analisis, komunikasi, otomasi kantor, dan intelijen.

3.  PENUTUP

Terdapat tiga tipe permasalahan yaitu masalah terstruktur, masalah tidak terstruktur dan masalah semi terstruktur.dengan demikian proses pembuatan keputusan berkisar dari Keputusan terstruktur hingga tidak terstruktur. Keputusan-keputusan dibuat untuk memecahkan masalah. Dalam usaha memecahkan suatu masalah, pemecah masalah mungkin membuat banyak keputusan. Keputusan merupakan rangkaian tindakan yang perlu diikuti dalam memecahkan masalah untuk menghindari atau mengurangi dampak negatif, atau untuk memanfaatkan kesempatan
Kekuatan yang menggerakkan proses pengambilan keputusan dapat berupa ketidakpuasan atas keadaan saat itu atau imbalan yang diharapkan dari keadaan baru. Dalam kasus ketidakpuasan, kekuatan penggerak adalah penemuan sebuah persoalan. Dalam hal imbalan yang diharapkan, adalah hasil pencarian peluang.
Peran penting teknologi informasi dalam merespon perkembangan lingkungan bisnis yang dinamis dan makin kompetitif menuntut perusahaan untuk mampu mengatasi semua permasalah yang timbul dengan adanya teknologi informasi sehingga kinerja perusahaan dapat ditingkatkan. Berbagai permasalahan tersebut dapat diatasi dengan melakukan komunikasi, program pembelajaran, melibatkan karyawan atau individu, penerapan peraturan dan prosedur – prosedur yang baru. Dan dilain pihak usaha meningkatkan investasi teknologi informasi harus didukung untuk menunjang kesuksesan perusahaan melalui peningkatan kinerja perusahaan.

6. DAFTAR PUSTAKA

Daniel,D.Ratna dan Wiwik Supratiwi, Sistem Informasi Manajemen. Jakarta:Universitas Terbuka, 2005
Husein,M. Fakhri dan Amin wibowo,Sistim informasi Manajemen. Yogyakarta: AMP YKPN, 2002
Ellitan,lena dan Lina Anatan, Sistim informasi Manajemen, konsep dan praktis.Bandung: Alfabeta, 2007

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites